Sabtu, 07 November 2020

FINISHING RADIO ABENK (lanjutan)

 Salam jumpa AMers khusunya tube lover

Pada kesempatan ini saya berbagi finishing radio Abenk. Postingan sebelumya masih terdapat masalah,  audio (informasi) belum "duduk" di carrier (gelombang pembawa) sehingga pada penerimaan teman-teman DX sulit untuk dicerna audionya, yaaah audio berada di sisi upper dan lower sedangkan di center  rusak. Pemancar Abenk yang rakit saya dan Oni Radio Kuno, saya mengegerjakan osilator sampai driver, final jatahnya Oni, jadi ketidak sesuaian bisa terjadi, Bang Oni gak mau utak atik selain final ha ha.  Maklumlah pada tahap awal tersebut ada berbagai komponen yang belum fix dan pengukuran-pengukuran belum final.

OK, mari kita mulai.....

Sudah saya prediksi, pemancar dengan banyak tingkat dengan komponen-komponen bekas (seadanya) berpotensi ada masalah, perlu  penyesuaian-penyesuaian. Saya mulai dengan mengganti kapasitor feedback osilator dengan silver mika nilainya 530 PF. Kemudian saya jalankan osilator dan mengukur output dengan frequency counter, hasilnya lumayan, dalam 1,5 menit tidak terjadi pergeseran di 1 kHz.


Selanjutnya bagian buffer, saya terapkan kelas A dengan kombinasi bias katoda dan R grid.  Kemudian jalankan osilator-buffer, mengukur output apakah ada pergeseran frekueansi, alhamdulilah no problem.


Berlanjut ke bagian driver, saya ukur resonasi dengan frequency counter sambil osilator-buffer dijalankan ternyata bergeser frekuensi lebih dari 1 kHz, nah ini dia penyakitnya he he. Karena lilitan resonansi sudah diberi tap saya cari-cari dimana titik yang beresonansi sesuai osilaotr. Nah......ketemu, tapi tidak bisa persis sama dengan osilator, pada resonansinya  terjadi perbedaan sekita 500 hz, saya pikir oklah gak papa, harap maklum ha ha.

Bagian final gak masalah, saya hanya mengubah power driving saja dengan R grid (dibuat Oni automatic bias) 5,7 k  dan bias -90 maka arus grid sekitar 15 mA, lumayanlah untuk 4x807 bekas. Selesai....., saya coba contack denga teman-teman lokal, alhamdulillah oke.

Setelah dipancarkan dari rumah Dono (radio Abenk), alhamdulilah teman teman DX belum ada yang mengeluh dengan modulasinya, Contack dengan temen teman jawa barat, sumatra selatan, Banka Belitung, lancar jaya, yang lumayan jauh temen-temen dari Jawa Tengah dan Timur seperti Pak Tulus, Firma dll. Berikut ini  skemanya, tetapi beberapa nilai komponen lupa dan lilita perlu eksperiman tergantung kapasistas varco.


Terrima kasih

Salam 73






Selasa, 27 Oktober 2020

Ngoprek radio SSB ku

Hampir 2 tahun radio SSB ngambek gak mau mancar hanya bisa nge-receive. Saat ini saya punya waktu untuk ngoprek dan lagi propagasi lagi sedang tidak bagus, maklum sudah musim kemarau. Radio SSB ini saya beli jadi (modul) dari Pak Dian Bandung (Ham Builder). Keputusan untuk membeli dikarenakan saya sudah tidak banyak waktu untuk merakit yang rumit-rumit dan memakan waktu yang panjang. Saya menambahkan penguat linear low cost mosfet tetapi karena menurut saya kurang memuaskan dibongkar kembali, Kurang memuaskannya adalah menyedot arus yang begitu banyak he he.


Ok mulai ngoprek........
Berbekal multi meter dan frekquency counter saja, dimulai dengan mengecek sinyal di balanace modulator, RF Ok tetapi AF dari pre amp mic gak ada, langsung saya cabut transistornya ganti dengan C828, alhamdulilah sudah keluar sinyal dari balance modulator. Merambah ke bagian selanjutnya, filter OK, balance mixer OK, BPF OK, dipenguat RF bermasalah, ternyata resistor pembagi tegangan yang ke positif putus, saya ganti dengan resistor metal film 1/4 watt. Selanjutnya transistor berikutnya OK, tetapi ada yang aneh menurut saya, cara pemasangan potensio gain RF,  lupakan dulu kembali ke transistor berikutnya, pengukuran OK tetapi sinyalnya kecil, langsung saya cabut terlihat BD 139, saya ganti dengan transistor RF C1957 persamaan C 2028 hasilnya OK. Kembali ke potensio gain RF, saya modifikasi sedikt menambahkan C kopel 100n sehingga tegangan di kolektor  tidak terhubung langsung ke potensio, Saya atur potensio sehingga tidak berlebihan dan terjadi osilasi di penguat akhir.



Test beberapa kali ngoceh panjang OOOKKKEEEE, AAAAA........SIUL....... transistor final OKE OKE saja. Ngoprek selesai, copot dummy load ganti dengan antena, jajal untuk terbang walaupun daya yang minim, lumayan bisa contact dengan Karang Anyar Jawa Tengah.


 

Selanjut saya akan membuat Pengaut RF Linear dari Transistor VHF.........

Salam 73

Rabu, 30 September 2020

Abenk Radio Reborn

 


Ditahun 2020 ini temen-temen yang dulu "ngebrik' di 100 meter (cepek met) berkeinginan untuk "naek" kembali, termasuk Dono (Radio Abenk). Keinginan tersebut didukung lagi dengan dengan didapatkannya warisan komponen-komponen dari eks Alm (Dadang Janda Janda Binal) yang lebih dari cukup, sehingga ditetapkan merakit pemancar AM dengan final 4x807, walaupun masih ada juga tabung-tabung trioda "kelas berat" ribuan volt. Oh yaaa dulu Dono dengan radio Abenknya menyemarakan  siaran di SW,  cukup eksis sehingga banyak sekali fans. Saat itu beberapa radio siaran gelap Bandar Lampung di jalur SW; radio Vodka, Karimata, Billy Jeans, Madona, Valentine dan banyak lagi,  sudah lupa. Setelah era siaran selesai Dono aktif di jalur 2 meteran dan HF SSB. Oleh karena itulah Dono kangen dengan maenan jadul AM tube, lebih asik katanya. 

Dono bengong, puluhan tahun tidak melihat nyala filamen ha ha ha


Dono ikutan ngoprek walau mata udah payah 


Oni Radio Kuno yang rakit, lagi testing


Neon tidak ketinggalan,maklum Dono orang jadul he he


Test pertama, TX masih perlu dikoprek, modulasi masih belum "duduk"




Sabtu, 19 September 2020

Nasib VFO Jadul


Selamat pagi teman-teman, semoga khabarnya sehat selalu, aamiin. Pagi ini berhubung kota Bandar Lampung hujan saya mengalihkan rencana tadinya ingin bersih-bersih halaman rumah menjadi beres-beres rongsokan elektronika. Seperti biasa yang masih bisa digunakan dikumpulkan sehingga jadi rongsokan lagi he he, numpuk lagi. Tidak sengaja saya menemukan PCB dalam plastik kecil, setelah dibuka rupanya PCB VFO yang lumayan banyak.



PCB tersebut saya rancang ketika belum banyak yang menggunakan VFO digital. Pada saat itu perminat AM juga terus meningkat sehingga perlu PCB yang ready. Seingat saya juga ada beberapa yang telah dirakit dan telah test mengunakan beban resistor 50 ohm,  melihat outputnya dengan CRO  dan frekuensi counter Nah ini dia walau ada beberapa komponen yang telah dicopot.



Berdasarkan yang telah dirakit saya mencoba mengambarkan skemanya, waktu itu VFO dirancang dengan output 300 mW dengan beban 50 ohm. Ide dari rangkaian ini adalah meningkatkan stabilitas  dan power output VFO sebelumnya, maka bagian depan ditetapkan menggunakan FET, penguat menggunakan C829. FET yang saya gunakan 2N3819, saya pilih karena masih ori dan itu saya punya beberapa buah. Untuk rangkaian penala dapat menggunakan yang paralel tuning atau seri tuning pada skema tidak digambarkan, teman-teman bisa googling. Bagian penguat terdiri dari satu tingkat FET dan berikutnya transistor  C829 dilengkapi dengan matching 50 ohm, yang saya adaptasi dari buku radio amatir Amerika.


Skema ini telah di aplikasikan di pemancar Bang Undur-undur, Bang Ranto dan terakhir Bang Udin Molina tetapi dengan mengubah kembali bagian depan ke konfigurasi awal dengan C829 karena sepertinya kurang kokoh untuk modulasi AM.

Demikian cerita VFO jadul, saat ini saya lebih meringankan pekerjaan dengan menerapan DDS yang sudah jadi. Bagi teman-teman yang baru mulai atau ingin mencoba PCB VFO jadul  silahkan saja gratis.




Selasa, 15 September 2020

Up-grade Pemancar Tabung Sugriwo

Jumpa lagi setelah sekian lama absen, mudah-mudahan pada sehat,  Alhamdulillah sekarang saya memilik waktu walaupun sedikit untuk menggeluti kembali hobi utak atik maenan jadul pemancar AM serta mendokumentasikan di blog ini.

Bersama teman-teman lokal Lampung khususnya kota Bandar Lampung meninginkan kembali untuk aktif kembali di dunia pengebrikan AM, maka  mengajak kembali Bapak Sugriwo atau Walidi yang kebetulan pemancarnya masih utuh hanya perlu dikoprek sedikit saja he he he. Setelah menemui Bapak Sugriwo ternyata beliau minta sekalian di tambah DDS. Kebetulan saya menyimpan DDS buatan Pak Dian Bandung yang belum sempat saya pergunakan, tetapi DDS belum dilengkapi dengan PTT. Berhubung  kurang aktif di FB saya menghubungi Bang Oni Radio Kuno untuk order DDS buatan Adiba versi terbaru.

Singkat cerita, DDS saya tambahkan buffer dua tingkat kemudian saya suntikan ke driver 6V6 TX tabung (sebelumnya 6L6). Penguat pertama menggunakan transistor C1957 kemudian tingkat kedua mengunakan mosfet IRF 510. Berikut ini hasil utak atik hingga bisa terbang he he.


 Bersama Imam Branti Lampung Selatan direkam oleh Udin Tanjung Karang Pusat