Rabu, 30 September 2020

Abenk Radio Reborn

 


Ditahun 2020 ini temen-temen yang dulu "ngebrik' di 100 meter (cepek met) berkeinginan untuk "naek" kembali, termasuk Dono (Radio Abenk). Keinginan tersebut didukung lagi dengan dengan didapatkannya warisan komponen-komponen dari eks Alm (Dadang Janda Janda Binal) yang lebih dari cukup, sehingga ditetapkan merakit pemancar AM dengan final 4x807, walaupun masih ada juga tabung-tabung trioda "kelas berat" ribuan volt. Oh yaaa dulu Dono dengan radio Abenknya menyemarakan  siaran di SW,  cukup eksis sehingga banyak sekali fans. Saat itu beberapa radio siaran gelap Bandar Lampung di jalur SW; radio Vodka, Karimata, Billy Jeans, Madona, Valentine dan banyak lagi,  sudah lupa. Setelah era siaran selesai Dono aktif di jalur 2 meteran dan HF SSB. Oleh karena itulah Dono kangen dengan maenan jadul AM tube, lebih asik katanya. 

Dono bengong, puluhan tahun tidak melihat nyala filamen ha ha ha


Dono ikutan ngoprek walau mata udah payah 


Oni Radio Kuno yang rakit, lagi testing


Neon tidak ketinggalan,maklum Dono orang jadul he he


Test pertama, TX masih perlu dikoprek, modulasi masih belum "duduk"




Sabtu, 19 September 2020

Nasib VFO Jadul


Selamat pagi teman-teman, semoga khabarnya sehat selalu, aamiin. Pagi ini berhubung kota Bandar Lampung hujan saya mengalihkan rencana tadinya ingin bersih-bersih halaman rumah menjadi beres-beres rongsokan elektronika. Seperti biasa yang masih bisa digunakan dikumpulkan sehingga jadi rongsokan lagi he he, numpuk lagi. Tidak sengaja saya menemukan PCB dalam plastik kecil, setelah dibuka rupanya PCB VFO yang lumayan banyak.



PCB tersebut saya rancang ketika belum banyak yang menggunakan VFO digital. Pada saat itu perminat AM juga terus meningkat sehingga perlu PCB yang ready. Seingat saya juga ada beberapa yang telah dirakit dan telah test mengunakan beban resistor 50 ohm,  melihat outputnya dengan CRO  dan frekuensi counter Nah ini dia walau ada beberapa komponen yang telah dicopot.



Berdasarkan yang telah dirakit saya mencoba mengambarkan skemanya, waktu itu VFO dirancang dengan output 300 mW dengan beban 50 ohm. Ide dari rangkaian ini adalah meningkatkan stabilitas  dan power output VFO sebelumnya, maka bagian depan ditetapkan menggunakan FET, penguat menggunakan C829. FET yang saya gunakan 2N3819, saya pilih karena masih ori dan itu saya punya beberapa buah. Untuk rangkaian penala dapat menggunakan yang paralel tuning atau seri tuning pada skema tidak digambarkan, teman-teman bisa googling. Bagian penguat terdiri dari satu tingkat FET dan berikutnya transistor  C829 dilengkapi dengan matching 50 ohm, yang saya adaptasi dari buku radio amatir Amerika.


Skema ini telah di aplikasikan di pemancar Bang Undur-undur, Bang Ranto dan terakhir Bang Udin Molina tetapi dengan mengubah kembali bagian depan ke konfigurasi awal dengan C829 karena sepertinya kurang kokoh untuk modulasi AM.

Demikian cerita VFO jadul, saat ini saya lebih meringankan pekerjaan dengan menerapan DDS yang sudah jadi. Bagi teman-teman yang baru mulai atau ingin mencoba PCB VFO jadul  silahkan saja gratis.




Selasa, 15 September 2020

Up-grade Pemancar Tabung Sugriwo

Jumpa lagi setelah sekian lama absen, mudah-mudahan pada sehat,  Alhamdulillah sekarang saya memilik waktu walaupun sedikit untuk menggeluti kembali hobi utak atik maenan jadul pemancar AM serta mendokumentasikan di blog ini.

Bersama teman-teman lokal Lampung khususnya kota Bandar Lampung meninginkan kembali untuk aktif kembali di dunia pengebrikan AM, maka  mengajak kembali Bapak Sugriwo atau Walidi yang kebetulan pemancarnya masih utuh hanya perlu dikoprek sedikit saja he he he. Setelah menemui Bapak Sugriwo ternyata beliau minta sekalian di tambah DDS. Kebetulan saya menyimpan DDS buatan Pak Dian Bandung yang belum sempat saya pergunakan, tetapi DDS belum dilengkapi dengan PTT. Berhubung  kurang aktif di FB saya menghubungi Bang Oni Radio Kuno untuk order DDS buatan Adiba versi terbaru.

Singkat cerita, DDS saya tambahkan buffer dua tingkat kemudian saya suntikan ke driver 6V6 TX tabung (sebelumnya 6L6). Penguat pertama menggunakan transistor C1957 kemudian tingkat kedua mengunakan mosfet IRF 510. Berikut ini hasil utak atik hingga bisa terbang he he.


 Bersama Imam Branti Lampung Selatan direkam oleh Udin Tanjung Karang Pusat